Desain Multifase dalam Penelitian Mixed Method*)

October 4, 2018, oleh: administrator

Oleh: dr. Merita Arini, MMR

*) Tulisan ini disarikan dari buku: Creswell, JW; Clark, VLP. (2011). Designing and conducting mixed methods research: 2nd Edition. California: SAGE Publication.

Mixed method merupakan pendekatan baru dalam penelitian, terutama penelitian di bidang kesehatan. Mixed method merupakan penelitian yang menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan rancangan tertentu untuk menjawab tujuan penelitian. Secara umum terdapat 4 jenis basic designs dalam penelitian mixed method yang meliputi sequential explanatory, sequential exploratory, emebedded, dan convergent parallel design. Desain multifase (multiphase design) adalah pendekatan di luar 4 desain utama mixed method tersebut di atas.

Multiphase design umumnya dilakukan jika peneliti atau sekelompok peneliti menguji suatu masalah atau topik secara iteratif, baik kuantitatif maupun kualitatif, secara sekuensial dengan masing-masing pendekatan dibangun berdasarkan hasil studi sebelumnya untuk menjawab tujuan utama penelitian/ program.  Tujuan penggunaan desain ini  adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian tambahan (incremental) yang merupakan pendalaman/ tindak lanjut dari suatu tujuan penelitian programatik. Desain ini memberikan kerangka yang menyeluruh terutama untuk penelitian-penelitian yang bersifat multiyears dengan fase yang multipel untuk membangun keseluruhan program penelitian maupun evaluasi. Oleh karena itu, peneliti dapat menggunakan desain ini jika:

  1. Peneliti tidak dapat memenuhi tujuan jangka panjang program penelitian jika hanya mengandalkan single mixed method.
  2. Peneliti memiliki pengalaman dalam penelitian dnegan skala besar (seperti latar belakan penelitian evaluasi, latar belakang pada proyek-proyek penelitian yang kompleks).
  3. Peneliti merasa memiliki sumber daya dan pendanaan yang cukup untuk menerapkan penelitian yang multipel.
  4. Peneliti merupakan bagian dari tim yang meliputi individu-indu yang memiliki keahlian baik dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Kolaborasi dalam tim penelitian adalah hal yang penting, terutama jika peneliti tidak ahli pada kedua jenis penelitian. Pada penelitian oleh peneliti pemula, aspek expertise ini harus diperhitungkan dengan melengkapi tim atau supervisor dengan orang-orang yang ahli dalam kedua jenis desain penelitian tersebut.
  5. Peneliti melakukan penelitian mixed methods terhadap suatu pertanyaan penting yang baru (new-emerging) yang timbul dalam tahap penelitian yang berbeda.

Penelitian dengan desain multifase dapat dirancang sesuai kebutuhan penelitian untuk menjawab seperangkat masalah atau pertanyaan penelitian. Setiap tahapan sekuensial dapat disusun untuk menjawab tujuan (tujuan khusus penelitian/ pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah disusun untuk menjawab tujuan besar penelitian (tujuan utama). Peneliti juga dapat menggabungkan beberapa desain basic yang digunakan pada single mixed methods sebagaimana disebutkan di atas. Penelitian dapat didesain dalam skala yang luas maupun dalam pendekatan multilevel/ mutistage. Hasil dari setiap tahap penelitian umumnya digunakan untuk membangun tahap berikutnya. Contohnya adalah pada tahap pertama dilakukan studi kualitatif untuk membangun kuesioner yang akan digunakan pada tahap kuantitatif berikutnya. Setelah kuesioner digunakan dan didapatkan data dan hasil analisis kuantitatif, peneliti kemudian melakukan tahap berikutnya misalnya studi kualitatif berupa FGD untuk membahas temuan penelitian kuantitatif dan merancang intervensi yang akan dilakukan.

Oleh karena kompleksitas model ini, beberapa keuntungan atau manfaat bisa didapatkan peneliti jika menggunakan mutliphase design. Kelebihan dan desain ini antara lain:

  1. Desain ini mengakomodasi kebutuhan fleksibilitas dalam menggunakan elemen  mixed method design untuk menjawab serangkaian pertanyaan penelitian yang saling berhubungan
  2. Peneliti dapat mempublikasikan hasil penelitian dari setiap tahapan penelitian
  3. Desain cocok untuk penelitian dengan tipikal evaluasi program dan dapat membangun pendekatan yang dibutuhkan dengan baik.
  4. Peneliti dapat menggunakan desain ini untuk menyediakan kerangka secara keseluruhan untuk melakukan penelitian multipel yang iteratif bahkan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Namun demikian, peneliti juga harus mempertimbangkan berbagai tantangan yang mungkin dihadapi ketika melakukan penelitian dengan desain tersebut. Peneliti harus mengantisipasi tantangan yang secara umum berhubungan dengan  masing-masing fase penelitian dalam masing-masing single mixed method design yang diterapkan. Di sisi lain, peneliti harus memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi waktu, tenaga, dan lain sebagainya mengingat penelitian umumnya membutuhkan waktu yang lama. Masalah interpersonal dalam kolaborasi antar peneliti juga harus diantisipasi, terutama jika dalam perjalanan penelitian tersebut terdapat tim peneliti yang mengundurkan diri maupun perlu melakukan subtitusi atau penambahan anggota. Kompleksnya tahapan dan fleksibilitas penelitian mungkin menyebabkan peneliti harus melakukan amandemen tehadap ethical clearance yang diajukan. Dalam pemaknaan, peneliti memiliki tantangan dalam menghubungkan makna hasil tiap tahapan penelitian. Dalam hal menyusun suatu program, peneliti perlu mempertimbangkan bagaimana menerjemahkan temuan riset ke dalam praktik sehari-hari. Hal ini dapat dibantu dengan menggunakan pendekatan lain seperti implementation research.

Sebagai penutup dari tulisan ini, dapat kita simpulkan bahwa multiphase design merupakan rancangan dalam penelitian mixed method  yang kompleks namun fleksibel. Desain ini dapat menjawab pertanyaan penelitian yang cukup kompleks dan membutuhkan lebih dari satu jenis single mixed method design. Kompleksitas kebutuhan masyarakat dan perkembangan dunia kesehatan, khususnya kesehatan msyarakat menuntut diperlukannya pemahaman yang baik terhadap metode-metode baru dalam penelitian di bidang kesehatan. Jika saat ini telah berkembang mixed method dengan beragam variasinya, maka bukan tidak mungkin ke depan akan terus berkembang pendekatan baru yang memperkaya paradigma berpikir peneliti khsususnya di bidang kesehatan.