DIGITALISASI RUMAH SAKIT MENUJU SMART HOSPITAL

August 26, 2021, oleh: superadmin

Yogyakarta – Dalam rangka memberikan edukasi positif bagi Mahasiswanya, Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mengadakan Afternoon Talk series #22. “DIGITALISASI RUMAH SAKIT MENUJU SMART HOSPITAL” yang menjadi tema menarik pada kegiatan ini. Kegiatan dilaksanakan pada Rabu (25/8), melalui platform Zoom Meeting. Untuk yang kesekian kalinya, Afternoon Talk kembali mengundang antusias Mahasiswa MARS. Hal ini terlihat dari antusiasme Mahasiswa dalam merespon dan bertanya kepada Narasumber.

Pada Afternoon Talk sebelumnya, MARS UMY biasanya menghadirkan dua Narasumber yang luar biasa. Namun, berbeda untuk moment ini, dimana menghadirkan Prof. Ir. Dr.-Eng. Eko Supriyato yang merupakan Presiden Perkumpulan Teknik Perumahsakitan Indonesia (PTPI). Eko mengakui Digitalisasi Rumah Sakit merupakan hal yang familiar, sebab hal tersebut sudah menjadi kesehariannya. Mengingat Eko bekerja dan mengajar dibidang tersebut. 

Eko memaparkan bahwa awal mula adanya Digitalisasi Rumah Sakit diawali dengan permasalahan yang ada di Rumah Sakit. Menurut hasil jurnal dan artikel kesehatan ditunjukkan bahwa beberapa masalah yang ada di Indonesia khususnya seperti, Akses ke Rumah Sakit yang terbatas karena antrean yang lama, Kurangnya Tenaga Medis, Akses PCR (selama berlangsungnya COVID-19) tergolong lama, Kematian yang meningkat bagi Tenaga Medis dan Pasien dan lain-lain. “Permasalahan yang ada di Rumah Sakit dikaitkan erat oleh keselamatan medis, kualitas perawatan, kenyamanan, akses, efisiensi dan keberlanjutan.Maka Digitalisasi dan Smartisasi sebagai solusi”, Jelas Eko. 

Seperti yang diketahui saat ini kita berada di Industry 4.0 atau Cyber Physical System. Artinya Industri kita saat ini bukan lagi bicara tentang Digitalisasi lagi melainkan Smartisasi. Contohnya, di Negara India sejak masuknya badai COVID-19, India memperkerjakan robot sebagai Tenaga Medis Rumah Sakit. Hal ini dilakukan untuk membantu Tenaga Medis dan meminimalisir Tenaga Medis yang gugur karena COVID-19. Keadaan Smartisasi di Indonesia sebenarnya sudah mulai dikembangkan seperti, Aplikasi Telemedicine yang menjadi rujukan masyarakat untuk berobat online. Selain itu, manajemen siklus hidup dan asset cerdas dibutuhkan dalam peningkatan keamanan lingkungan Rumah Sakit. Maka dengan keadaan saat ini yang berada pada Industry 4.0 tentu bukan hanya sekedar ada. Melainkan memiliki peran dalam pemecahan masalah pelayanan kesehatan. Sebagaimana dengan Smartisasi Rumah Sakit meningkatkan produktivitas asset dan human capital, untuk meningkatkan kemampuan operasional dan efisiensi operasional terhadap efisiensi operasional itu sendiri. 

Kementrian RI telah mengupayak beberapa pengembangan didalam lingkup kesehatan. Diantaranya RS Online berupa pengadaan Sistem Informasi Rumah Sakit (Sistem IRS) di tahun 2011, Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan (ASPAK) di tahun 2018, Rekam Medik Elektronik di tahun 2008, hingga yang terakhir Telemedicine yang terus dikembangkan sejak tahun 2019 hingga saat ini. “Bahkan kabarnya dalam rangka mengupayakan Artificial Intelligence dalam Pelayanan Kesehatan, Kementrian RI telah membeli robotic surgery untuk kepentingan Rumah Sakit”, Ungkap Eko. 

Kegiatan diakhiri dengan diskusi ringan Narasumber dengan peserta Afternoon Talk. Afternoon Talk disambut antusias oleh peserta, terlihat banyak yang mengajukan pertanyaan kepada Narasumber. Kegiatan ini sangatlah penting, sebab melalui Afternoon Talk diharapkan Mahasiswa MARS UMY lebih memahami bagaimana Digitalisasi dan Smartisasi Rumah Sakit. *(GF)