Medical Tourism, Era Baru Pelayanan Kesehatan Dunia

April 11, 2014, oleh: administrator
sumber gambar: www.drsharma.ca
sumber gambar: www.drsharma.ca

Medical tourism adalah perjalanan seseorang ke luar negeri untuk tujuan mendapatan perawatan kesehatan baik general check up, treatment, maupun rehabilitasi. Dalam industri kesehatan, pasien akan lebih cenderung mencari pelayanaan yang aman, nyaman dan berkualitas. Pencarian pelayanan kesehatan lintas negara sudah menjadi trend saat ini. Pasien dari negara berkembang mencari pelayanan medis ke negara maju biasanya untuk mendapatkan kualiatas pelayanan yang lebih berteknologi tinggi. Sedangakan pasien yang datang dari negara maju menuju ke negera berkembang biasanya mencari pelayanan yang lebih ekonomis (1).

Keunikan sekaligus keunggulan negara berkembang adalah memperkenalkan prosedur pelayanan non-bedah seperti yoga, ayurveda, homeopathy, naturopathy, dan meditasi sebagai pilihan yang baik untuk membentuk kesehatan fisik dan mental. Pelayan seperti ini berkembang sangat pesat di negara negara berkembang seperti Malaysia, Thailand dan India. Tren lainnya yang sedang berkembang yaitu pengobotan dengan laser, penurunan berat badan, dan masalah masalah infertilitas (2).  Negara-negara yang siap memberikan pelayanan medical tourism harus berfokus pada sistem  akreditasi baik nasional maupun internasional. Sejauh ini terdapat 35 negara yang sudah mengantongi akreditasi internasional dari Joint Commission International (JCI). India memilki 16 rumah sakit bersertifikat akreditas JCI dan Thailand baru 5 rumah sakit yang mengantongi akreditasi JCI (3). Indonesia memiliki 4 rumah sakit swasta yang telah berakreditasi internasional dan 9 rumah sakit pemerintah yang sedang berproses untuk akreditasi internasional
Banyaknya penduduk Indonesia yang melancong ke negara tetangga untuk pendapatkan pelayanan medis cukup besar angkanya,  Jumlah pasien Indonesia yang berobat ke Malaysia sebanyak 70 % dan Singapura sebanyak 65% dari jumlah seluruh pasien internasional yang menjalani perawatan di negara tersebut (4). Indonesia sendiri masih menengeluarkan US $ 11,5 juta untuk pembiayaan berobat keluar negeri (5).
Beberapa tujuan dilakukan medical tourism adalah (1)
1. Perbandingan harga yang lebih ekonomis

Perbandingan Biaya Tindakan Medis di Berbagai negara
Perbandingan Biaya Tindakan Medis di Berbagai negara
Dalam tabel ini dijelaskan bahwa perbandingan harga beberapa prosedur tidakan di berbagai macam negara, dimana harga yang ditawarkan oleh negara India jauh lebih ekonomis dibandingkan negara lainnya.
2. Risiko tindakan yang lebih minimalis

Ketika memilih rumah sakit tujuan untuk mendapatkan sebuah prosedur tindakan, konsumen pasti akan mempertimbangkan resiko yang didapat. Dalam tabel diatas dijelaskan bahwa rumah sakit yang membuka pelayanan medical tourism memilki angka mortalitas yang lebih rendah dibandingkan rumah sakit lainnya.

 
 
 

Cardiac Surgery Mortality (perbandingan antar- RS dunia)
Cardiac Surgery Mortality (perbandingan antar- RS dunia)
Kesiapan Rumah Sakit dalam Medical Tourism (1)
1.   Hospital Accreditation

Akreditasi rumah sakit  merupakan standar yang dilihat oleh pengguna medical tourism. Terdapat sekitar 150 rumah sakit yang sudah mendapatkan akreditasi internasional dari  ISO (International Standards Organization)  and JCI (Joint Commission International)

2. Physician Credentials.

Medical staff yang bekerja harus memiliki sertifikat internasional. Biasanya licenses didapat dari Australia, Eropa and Jepang.
3. Hospital Affiliation.
Rumah sakit harus memilki kerja sama internasional yang luas. Seperti bekerja sama dengan universitas unggulan diberbagai belahan dunia, serta bekerja sama dengan rumah sakit yang sudah mendapatkan nama dalam pelayanan medical tourism.
4. Keunggulan Produk
Rumah sakit harus memilki kulitas paling baik dalam produk yang ditawarkan. Bila rumah sakit menawarkan pelayanan berteknologi maka RS harus memilki diagnostic equipment termutakhir, bila rumah sakit menawarkan prosedur non bedah seperti yoga, meditasi, akupuntur maka rumah sakit harus harus benar benar menjamin kualitas yang ditawarkan
5. Electronic Medical Records
Teknologi informasi adalah gerbang dalam komunikasi antar profersional, staf medis dan pasien.  Terkait dengan teknologi informasi, dapat dimanfaatkan LIS (Laboratorium information system), CPOE (Computerized Physician Order Entry) , dan sebagainya.
6. Paket Travel
Rumah sakit sudah menyadiakan staff yang melayani travel, penjemputan airport, penginapan, dan wisata lain yang ditawarkan.
7.      Online Communities
Tujuannya yaitu agar terdapat interaksi sesama pengguna jasa medis yang disediakan rumah sakit.
(EV)
 
 
Referensi :

  1. Devon M. Herrick. National Center for Policy Analysis, Global Competition in Health Care Web site: www.ncpa.org/pub/st/st304
  2. Medical Tourism Trend 2010

    http://www.rncos.com/trends/WEVHHOOS9Q1328231078.pdf

  3. Smith, R. Alvarez, M.M. & Chandra, R. 2011. “Medical tourism: a review of the literature and analysis of a role for bi-lateral trade”, Health Policy, 103(2011), pp. 276-282.
  4. Business Monitor International. 2010. “Indonesia Pharmaceuticals & Healthcare Report Q3 2010”.

    http://xa.yimg.com/kq/groups/18751725/114222297/name/Indonesia+Pharmaceuticals+an

    d+Healthcare+Report+Q3+2010.pdf

  5. Arisanti. 2011. “The Jakarta Post: Poor  healthcare in Indonesia boosts medical tourism”. Retrieved 11.02.12, from.

    http://www.thejakartapost.com/news/2011/04/05/poor-healthcare-indonesia-boosts-medical-tourism.html

  6. Afrizal Firman Yaw-Yih Wang,  Strategic Planning to Develop Medical Travel Industry in Indonesia

Dianjurkan membaca:
Afrizal Firman Yaw-Yih Wang, Strategic Planning to Develop Medical Travel Industry in Indonesia.
Devon M. Herrick. National Center for Policy Analysis, Global Competition in Health Care Web site: www.ncpa.org/pub/st/st304